IKN Fundamentals Explained
IKN Fundamentals Explained
Blog Article
Zakki yakin akan ada Trader yang masuk ke IKN, mengingat pemerintah sudah jor-joran untuk menarik investor, namun ia ragu apakah kebutuhan dana dari investor akan tercapai.
Namun ketika diklarifikasi, Presiden Jokowi mengatakan “tidak akan memaksakan” kalau memang fasilitas pendukungnya belum siap.
“Jadi posisi di struktur ekonomi kita sektor instansi pemerintah itu sangat kecil, jadi dorongan terhadap ekonominya juga pasti sangat kecil,” ujarnya.
UU IKN sempat digugat ke Mahkamah Konstitusi pada bulan Maret lalu oleh sejumlah akademisi yang mengklaim pembentukan UU tersebut tidak melibatkan partisipasi publik yang cukup serta mempertanyakan argumen pemerintah bahwa pembangunan IKN akan memeratakan pertumbuhan ekonomi.
Saat ini pembangunan IKN masih dalam tahap awal. Berbagai rencana ambisius dan prediksi optimis dilontarkan.
Syamsyiah, istrinya, bercerita bahwa air dari sungai di belakang rumah mereka itu dulunya bahkan menjadi sumber air minum mereka.
Dia juga mengingatkan agar pemerintah tak hanya fokus membangun kawasan inti IKN, namun juga mengembangkan kawasan sekitarnya untuk mencapai tujuan pemerataan yang digaungkan oleh pemerintah.
Nonetheless, The fundamental infrastructure is definitely the initial groundwork that should be provided by the government as it is going to add to gauging the desire in the non-public sector to invest.
Notification emails are going to be despatched out just one thirty day period forward, two months forward, one day ahead, on the same day, 5 times just after and two weeks soon after for each IKN publication date.
Keterangan gambar, Pandi dulunya memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, tapi sekarang dia harus mulai membeli air karena kualitasnya tak lagi layak
Menurut Bhima, pemerintah semestinya belajar dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang pada awalnya menggunakan asumsi-asumsi yang sangat optimis namun ketika dinamika makro ekonominya berubah, terjadi pembengkakan biaya sehingga membutuhkan subsidi APBN supaya bisa selesai sesuai goal.
“Pembangunan IKN ini membutuhkan effort and hard work yang kuat, terutama pembiayaan mandiri … Nah masalahnya APBN kita itu fiskalnya terbatas. Kondisi ekonominya juga masih recovery dan membutuhkan fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang langsung untuk akselerasi pemulihannya,” ia menjelaskan.
Nusantara was decided on since the Formal name for The brand new capital metropolis of Indonesia to embody the countrywide geopolitical vision generally known as Wawasan Nusantara (lit. 'Nusantara Eyesight'; or 'Eyesight of the Indonesian archipelago'). Furthermore, it reflects the state's position as an archipelagic state.
Menyusul pelantikan Bambang Susantono sebagai kepala otorita, provinsi di seluruh negeri secara seremonial mengirim sebidang tanah dan air dari situs bersejarah atau budaya yang signifikan di provinsi masing-masing untuk menjadi bagian dari landasan dan sendi ibu kota baru untuk peletakan batu pertama.[31]